Penyebab Controller ATS Tidak Berfungsi dengan Baik

Penyebab Controller ATS Tidak Berfungsi dengan Baik

Dalam sistem kelistrikan gedung perkantoran, terutama di sektor perbankan, keandalan pasokan listrik menjadi faktor yang sangat penting. Salah satu perangkat vital yang memastikan aliran daya tetap stabil adalah Controller ATS atau Automatic Transfer Switch Controller. Fungsi utama alat ini adalah untuk mengatur perpindahan daya antara sumber utama (PLN) dan sumber cadangan (genset) secara otomatis ketika terjadi pemadaman listrik.

Namun dalam praktiknya, controller ATS sering mengalami gangguan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini bisa mengakibatkan sistem kelistrikan gagal beralih ke genset atau malah mengalami kesalahan switching yang berisiko merusak peralatan listrik di kantor bank. Untuk mencegah hal itu, penting memahami penyebab umum mengapa controller ATS tidak bekerja dengan baik.

1. Tegangan Input Tidak Stabil

Tegangan listrik yang tidak stabil merupakan penyebab paling sering dari kerusakan atau gangguan pada controller ATS. Tegangan yang naik turun secara ekstrem dapat mengacaukan logika pengendali di dalam modul ATS, terutama bila sistem tidak dilengkapi proteksi seperti stabilizer atau surge arrester.

Dalam jangka panjang, ketidakstabilan tegangan ini dapat menurunkan sensitivitas sensor ATS, membuatnya gagal mendeteksi saat sumber utama padam atau justru menunda proses perpindahan ke genset.

2. Kontak Mekanis dan Relai Aus

ATS bekerja dengan sistem mekanis dan elektromagnetik. Saat beroperasi terus-menerus dalam jangka panjang, komponen seperti relai, kontaktor, dan saklar mekanis bisa aus atau berkarat. Hal ini menyebabkan perintah dari controller tidak dapat diteruskan dengan baik ke sistem perpindahan daya.

Jika tidak dilakukan perawatan rutin, ausnya kontak mekanis dapat menyebabkan loncatan arus (arcing) yang berpotensi memicu korsleting. Ini salah satu penyebab utama controller ATS dianggap rusak padahal yang bermasalah adalah perangkat eksekusinya.

3. Kesalahan dalam Pengaturan Parameter

Setiap controller ATS memiliki pengaturan parameter yang harus disesuaikan dengan jenis beban dan karakteristik sistem kelistrikan gedung. Jika pengaturan waktu tunda (delay), tegangan referensi, atau prioritas sumber listrik salah, maka sistem bisa salah membaca kondisi dan gagal berfungsi otomatis.

Kesalahan ini sering terjadi saat pemasangan awal atau ketika dilakukan penggantian unit controller tanpa kalibrasi yang tepat. Oleh karena itu, proses setting harus dilakukan oleh teknisi berpengalaman dengan panduan manual dari produsen ATS.

4. Gangguan pada Sumber Daya Controller

Controller ATS membutuhkan suplai daya DC yang stabil untuk mengoperasikan sistem logika dan sensor. Jika catu daya internalnya mengalami gangguan, misalnya karena baterai internal lemah atau suplai DC dari panel terganggu, maka controller tidak akan mampu memproses perintah switching.

Salah satu tanda gangguan ini adalah layar kontrol mati total atau indikator error menyala tanpa respon perintah. Solusinya adalah memeriksa sistem kelistrikan internal dan mengganti baterai cadangan jika diperlukan.

5. Sensor Tegangan dan Arus Rusak

Sensor tegangan dan arus pada controller ATS berfungsi mendeteksi perubahan daya pada sumber PLN dan genset. Jika sensor ini rusak, sistem tidak dapat menentukan kapan sumber utama padam atau kapan genset sudah siap beroperasi.

Penyebab kerusakan sensor bisa karena panas berlebih, kelembapan tinggi, atau umur pakai yang sudah lama. Untuk menjaga keandalan, sebaiknya dilakukan kalibrasi sensor minimal setahun sekali dan mengganti sensor bila hasil pembacaan tidak akurat.

6. Kabel dan Terminal Longgar

Pada instalasi listrik gedung, koneksi kabel yang longgar sering menjadi penyebab gangguan tak terduga. Sambungan yang tidak rapat dapat menimbulkan resistansi tinggi, menghambat sinyal kontrol, dan menyebabkan controller ATS gagal bekerja.

Pemeriksaan visual dan pengetesan kontinuitas kabel perlu dilakukan secara berkala, terutama setelah gedung mengalami getaran, perbaikan instalasi, atau pemeliharaan besar.

7. Faktor Lingkungan dan Suhu Ruangan

Lingkungan instalasi yang tidak sesuai standar dapat memengaruhi performa controller ATS. Suhu ruangan yang terlalu panas, kelembapan tinggi, atau debu berlebih dapat merusak sirkuit kontrol dan menurunkan sensitivitas sensor internal.

Idealnya, panel ATS dipasang di ruang ber-AC dengan ventilasi cukup dan bebas dari paparan langsung uap air atau oli. Penggunaan filter udara pada panel juga dapat membantu menjaga kondisi perangkat tetap bersih.

8. Kurangnya Pemeliharaan Berkala

ATS adalah sistem yang membutuhkan perawatan rutin. Banyak kasus kerusakan terjadi karena tidak adanya inspeksi berkala untuk membersihkan debu, mengencangkan konektor, atau menguji fungsi manual switching.

Idealnya, perawatan dilakukan setiap tiga bulan sekali, meliputi pemeriksaan log data controller, uji coba perpindahan daya otomatis, serta pengecekan semua indikator dan sensor.

9. Gangguan Komunikasi dengan Genset

Pada sistem modern, controller ATS sering terhubung secara digital dengan panel kontrol genset. Jika komunikasi ini terputus akibat gangguan kabel data, port komunikasi rusak, atau kesalahan protokol, maka controller tidak dapat menerima sinyal bahwa genset telah siap beroperasi.

Untuk mencegah hal ini, pastikan protokol komunikasi antarperangkat (misalnya Modbus atau RS-485) dikonfigurasi dengan benar dan semua koneksi data dijaga dari interferensi elektromagnetik.

10. Usia Komponen Elektronik

Seperti halnya peralatan elektronik lainnya, controller ATS memiliki umur pakai tertentu. Setelah digunakan bertahun-tahun, performa sirkuit kontrol dapat menurun karena degradasi komponen seperti kapasitor, transistor, dan modul logika.

Controller yang sudah berusia di atas 8–10 tahun sebaiknya dipertimbangkan untuk diganti agar sistem tetap andal dan sesuai dengan teknologi terbaru.

Penutup

Controller ATS memiliki peran vital dalam memastikan sistem kelistrikan kantor bank tetap berjalan tanpa gangguan. Ketika alat ini tidak berfungsi dengan baik, penyebabnya bisa berasal dari faktor teknis seperti tegangan tidak stabil, sensor rusak, atau komponen aus, hingga faktor lingkungan dan kurangnya pemeliharaan.

Pemeriksaan berkala, kalibrasi sensor, serta perawatan rutin adalah kunci utama menjaga agar sistem ATS bekerja optimal. Dengan sistem backup yang selalu siap, bank dapat memastikan layanan tetap berjalan stabil meskipun terjadi pemadaman listrik dari PLN.

Untuk panduan dan pembahasan lengkap seputar sistem kelistrikan kantor, kunjungi:
https://baharitekniklistrik.blogspot.com/
https://www.instagram.com/baharitekniklistrik/

Posting Komentar untuk "Penyebab Controller ATS Tidak Berfungsi dengan Baik"